Multi media interaktif jenjang SMP dan SMA

Multi media interaktif jenjang SMP

https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vSnXNLWhWQwru678Bw710HnPwwXg-2_o7AMDK04K-5im1sI8yxh9u6dpq2EjjkEcjVh53D86yU_nWIR/pub?start=false&loop=false&delayms=3000

vidio Pembelajaran Matematika Berbasis  ICT Tingkat SMA
Kali ini saya akan membagikan salah satu contoh vidio pembelajaran matematika berbasis ICT yang merupakan salah satu bentuk multimedia liniear untuk jenjang SMA

Komentar

  1. Sedikit saran, coba aplikasi geogebra. di sana mendukung untuk grafik dan pencerminan. jadi dapat di coba dengan titik-titik lainnya. tidak sebatas dari 3 titik saja

    BalasHapus
  2. Trimakasi sodara rio, disana pembahasan kami memang sebatas itu karna di sesuaikan dengan materi, waktu, dan kondisinya, untuk media-media selanjutnya saya akan coba gunakan saran dari anda 😊

    BalasHapus
  3. Sebenarnya materi pada video pembelajaran yang dicontohkan dipaparkan dengan sangat jelas . Hanya saja dari segi pengemasan, alangkah lebih baiknya jika di awal video di tambahkan backsound agar fokus penonton dapat terpusat ke video. Selain itu juga bisa di tambahkan judul materi di awal video.
    Suatu multimedia pembelajaran termasuk video pembelajaran pastinya dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip multimedia pembelajaran agar dapat menambah pemahaman siswa dan menaikkan kualitas multimedia itu sendiri. nah, menurut saudari Selvi, apa saja sih prinsip-prinsip yang terdapat pada video pembelajaran yang telah anda buat?

    BalasHapus
  4. Terimakasi sarannya sodari vita, disini saya dalam pembuatan vidio memang masi dalam tahap pembelajaran, sedangkan prinsip prinsip yang tertuang di dalamnya yaitu

    Prinsip Multimedia
    Siswa dapat belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar dari pada kata-kata saja. Mayer (2009) beralasan bahwa saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara bersamaan, siswa punya kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan piktorial dan membangun hubungan di antara keduanya. Sedangkan jika hanya kata-kata yang disajikan, maka siswa hanya mempunyai kesempatan kecil untuk membangun model mental piktorial dan kecil pulalah kemungkinannya untuk membangun hubungan di antara model mental verbal dan piktorial.

    Prinsip Kedekatan Ruang
    Siswa dapat belajar dengan lebih baik saat kata-kata dan gambarr-gambar terkait disajikan saling berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar. Saat kata-kata dan gambar terkait saling berdekatan di suatu layar, maka siswa tidak harus menggunakan sumber-sumber kognitif untuk secara visual mencari mereka di layar itu. Siswa akan lebih bisa menangkap dan menyimpan mereka bersamaan di dalam memori kerja pada waktu yang sama.

    Prinsip Keterdekatan Waktu
    Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara simultan dari pada bergantian. Saat bagian narasi dan bagian animasi terkait disajikan dalam waktu bersamaan, siswa lebih mungkin bisa membentuk representasi mental atas keduanya dalam memori kerja pada waktu bersamaan. Hal ini lebih memungkinkan siswa untuk membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual.

    Prinsip Modalitas
    Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi dan teks on-screen, yakni, siswa-siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dalam pesan multimedia disajikan sebagai teks yang terucapkan daripada teks yang tercetak. Berdasarkan teori kognitif dan bukti riset, Clark & Mayer (2011) menyarankan untuk menarasikan teks daripada menyajikan teks tercetak di layar saat gambar (statis maupun bergerak) menjadi fokus kata-kata dan saat keduanya disajikan pada waktu yang bersamaan. Mayer (2009:197) beralasan bahwa jika gambar-gambar dan kata-kata sama-sama disajikan secara visual, maka saluran visual akan menderita kelebihan beban tapi saluran auditori tidak termanfaatkan. Jika kata-kata disajikan secara auditori, mereka bisa diproses dalam saluran auditor, sehingga saluran visual hanya memproses gambar.

    Prinsip Redundasi
    Siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi dan teks. Clark & Mayer (2011) mengemukakan alasan bahwa siswa akan lebih memperhatikan teks tercetak di layar daripada ke gambar yang berkaitan. Saat mata mereka fokus di kata-kata tercetak, siswa tidak bisa melihat ke gambar yang sedang dinarasikan. Juga, siswa berusaha membandingkan teks tercetak dengan narasi yang diucapkan sehingga membebani proses kognitif. Karena itulah, untuk gambar yang sedang dinarasikan, hendaknya tidak ditambahkan teks tercetak di layar.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer