TEORI DUAL CODING
Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam
menyiapkan suatu multimedia pembelajaran matematika?
Teori dual coding merupakan suatu teori yang
memodelkan pemikiran manusia kedalam dua sistem pemrosesan yang dominan, yaitu
verbal dan non verbal. Teori dual coding
yang dikemukakan Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) menyatakan bahwa informasi
yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu
channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual (nonverbal image)
seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik
secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski,
Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda. Channel verbal memroses informasi secara berurutan sedangkan
channel nonverbal memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.
Menurut teori Dual Coding yang dikemukakan oleh
Paivio, kedua channel pemrosesan informasi tersebut tidak ada yang lebih
dominan. Namun demikian, Carlson, Chandler, dan Sweller tahun 2003 telah
melakukan sebuah riset untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan melalui
diagram atau teks akan membantu kegiatan belajar. Carlson dan kawan-kawan
mengasumsikan bahwa karena diagram lebih lengkap dibandingkan teks, dan dengan
diagram seseorang mampu menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang
lainnya, maka orang yang belajar melalui diagram akan lebih berprestasi
dibandingkan dengan orang yang belajar dengan menggunakan teks saja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk bahan belajar yang memiliki tingkat
interaktivitas tinggi, kelompok yang belajar dengan menggunakan diagram
memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya belajar dengan
teks. Untuk bahan belajar yang tidak memiliki tingkat interaktivitas yang
tinggi, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan prestasi yang signifikan.
Teori Dual Coding juga
menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang
digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal dan nonverbal
(Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa
ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka
kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal) dimungkinkan untuk
bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak pada kemudahan
informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
saya inin menambahkan,
BalasHapusPrinsip utama dari teori dual coding adalah bahwa informasi akan lebih mudah diterima kalau disampaikan secara verbal dan visual dalam suatu kaitan (Paivio, 2007:33). Proses penyampaian dan penerimaan informasi tersebut terdiri dari lima langkah sebagai berikut (Mayer, 2009:80):
1. Memilih kata-kata yang relevan untuk pemrosesan dalam memori kerja verbal.
2. Memilih gambar-gambar yang relevan untuk pemrosesan dalam memori kerja visual.
3. Menata kata-kata terpilih ke dalam model mental verbal
4. Menata gambar-gambar terpilih ke dalam model mental visual
5. Memadukan representasi berbasis-kata dan representasi berbasis gambar.
There has been controversy to the limitations of the dual-coding theory. Dual-coding theory does not take into account the possibility of cognition being mediated by something other than words and images. Not enough research has been done to determine if words and images are the only way we remember items, and the theory would not hold true if another form of codes were discovered (Pylyshyn, 1973). Another limitation of the dual-coding theory is that it is only valid for tests on which people are asked to focus on identifying how concepts are related (Reed, 2010). If associations between a word and an image cannot be formed, it is much harder to remember and recall the word at a later point in time. While this limits the effectiveness of the dual-coding theory, it is still valid over a wide range of circumstances and can be used to improve memory (Reed, 2010).
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya ingin menambahkan contoh teori dual coding dalam pembelajaran matematika salah satunya yaitu pembelajaran menggunakan Grafik dan Narasi misalnya, dalam pembelajaran statistika, guru menyajikan digram yang di sertai kata-kata dan teks. Sehingga dari gambar ini siswa mampu menjelaskan denganmenggunakan kata-katanya sendiri isi dari diagram tersebut.
BalasHapusTrimakasi atas penambahan contohnya, ini sangat bagus sekali, itu dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan berfikir kreatif.
BalasHapusSaya sangat setuju dengan langkah-langkah proses penerimaan yang sodari luvita katakan, dengan langkah-tersebut Teori Dual Coding dapat membuat seseorang belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
BalasHapusTrimakasi sodati luvita, memang benar yang anda katakan, dan di sini Teori Dual Coding juga menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
BalasHapusAss..disini saya ingin bertanya..apakah teori dual coding ini dapat di terapkan dalam pembelajran matematika?
BalasHapusWaalaikumsalam trimakasi, baiklah saya akan mananggapi pertnyaan sodari aisah, teori dual coding jelas dapat di terapkan dalam pembelajaran matematika, contohnya Grafik dan Narasi misalnya, dalam pembelajaran statistika, guru menyajikan digram yang di sertai kata-kata dan teks. Sehingga dari gambar ini siswa mampu menjelaskan denganmenggunakan kata-katanya sendiri isi dari diagram tersebut.
BalasHapusapa fungsi dan tujuan teori dual coding?
BalasHapus