Cognitive Theory of Multimedia Learning
Menurut cognitive theory of multimedia learning bahwa ada tiga asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi tersebut.
Cognitive Theory of Multimedia Learning
Pengertian Cognitive Theory of Multimedia Learning
Multimedia Learning adalah teori pembelajaran yang dipopulerkan oleh Richard R. Mayer yang digunakan sebagai representasi mental dari gambar dan kata-kata yang kemudian dikenal sebagai Cognitive Theory of Multimedia Learning (CTML) (Sorden, 2012).
Tiga Asumsi dari Cognitive Theory of Multimedia Learning
Menurut Mayer (2003) CTML memiliki tiga asumsi dasar. Asumsi yang pertama adalah Dual Chanel, manusia memiliki dua cara dalam memproses informasi apa saja yang mereka dapat melalui dua jalur, visual (penglihatan) dan audio (pendengaran). Asumsi yang kedua adalah Limited Capacity, manusia memiliki daya tampung yang terbatas terhadap informasi yang masuk pada setiap jalur yang diterima pada waktu yang sama, asumsi ini diadopsi dari Cognitive Load Theory. Asumsi yang ketiga adalah Active Processing, manusia menggabungkan berbagai macam informasi yang mereka terima baik secara visual maupun audio yang kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan yang koheren dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan yang lain. Bagget (1984) juga menambahkan bahwa pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan penglihatan akan menjadi lebihrelevan terhadap pembelajaran daripada hanya pendengaran atau penglihatan saja.
Asumsi di atas menunjukkan bahwa CTML dibutuhkan sebagai dasar teori untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Mayer (2003) juga menambahkan bahwa perancangan e-learning haruslah berdasar pada CTML sebagai dasar teori.
Komponen-komponen Cognitive Theory of Multimedia Learning
Komponen-komponen yang ada pada Cognitive Theory of Multimedia Learning adalah word dan picture yang terletak pada multimedia presentation (Mayer, 2003). Pemilihan kata dan gambar yang akan disajikan harus sesuai dengan topik bahasan atau materi pembelajaran yang ada karena ini adalah tahap awal dimana proses pembelajaran dengan CTML terjadi. Setelah itu proses pembelajaran dengan teori ini akan berhubungan secara erat dengan tiga struktur memori penyimpanan manusia. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa manusia memiliki tiga struktur memori penyimpanan yaitu ears dan eyes yang terletak pada sensory memory, sound dan image yang terletak pada working memory dan yang terakhir adalah longterm memory (Mayer, 2003). Komponen ears dan eyes yang terletak pada sensory memory adalah komponen utama yang digunakan untuk menangkap multimedia presentation yang disajikan menggunakan bantuan adobe flash & flearn.
Menurut Sweller (2005) mendefinisikan sensory memory yang terdiri dari telinga dan mata sebagai susunan kognitif yang mengijinkan masuknya informasi baru baik secara visual maupun auditorial. Sehingga sensory memory adalah gerbang utama masuknya ilmu, sedangkan working memory adalah struktur kognitif yang secara sadar mengolah informasi (sounds dan images) yang didapat melalui mata dan telinga. Setelah sounds sebagai representasi suara yang bisa berupa kata-kata langsung atau musik latar (Paivio, 1986) dan images sebagai representasi gambar yang bisa berupa gambar, video dan animasi (Baddeley, 1999) diolah maka akan menghasilkan verbal model dan pictorial model. Struktur penyimpanan yang terakhir adalah longterm memory yang digunakan untuk menyimpan pengetahuan-pengetahuan yang didapat melalui proses terintegrasi yang terjadi sebelumnya.
Cognitive Theory of Multimedia Learning
Pengertian Cognitive Theory of Multimedia Learning
Multimedia Learning adalah teori pembelajaran yang dipopulerkan oleh Richard R. Mayer yang digunakan sebagai representasi mental dari gambar dan kata-kata yang kemudian dikenal sebagai Cognitive Theory of Multimedia Learning (CTML) (Sorden, 2012).
Tiga Asumsi dari Cognitive Theory of Multimedia Learning
Menurut Mayer (2003) CTML memiliki tiga asumsi dasar. Asumsi yang pertama adalah Dual Chanel, manusia memiliki dua cara dalam memproses informasi apa saja yang mereka dapat melalui dua jalur, visual (penglihatan) dan audio (pendengaran). Asumsi yang kedua adalah Limited Capacity, manusia memiliki daya tampung yang terbatas terhadap informasi yang masuk pada setiap jalur yang diterima pada waktu yang sama, asumsi ini diadopsi dari Cognitive Load Theory. Asumsi yang ketiga adalah Active Processing, manusia menggabungkan berbagai macam informasi yang mereka terima baik secara visual maupun audio yang kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan yang koheren dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan yang lain. Bagget (1984) juga menambahkan bahwa pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan penglihatan akan menjadi lebihrelevan terhadap pembelajaran daripada hanya pendengaran atau penglihatan saja.
Asumsi di atas menunjukkan bahwa CTML dibutuhkan sebagai dasar teori untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Mayer (2003) juga menambahkan bahwa perancangan e-learning haruslah berdasar pada CTML sebagai dasar teori.
Komponen-komponen Cognitive Theory of Multimedia Learning
Komponen-komponen yang ada pada Cognitive Theory of Multimedia Learning adalah word dan picture yang terletak pada multimedia presentation (Mayer, 2003). Pemilihan kata dan gambar yang akan disajikan harus sesuai dengan topik bahasan atau materi pembelajaran yang ada karena ini adalah tahap awal dimana proses pembelajaran dengan CTML terjadi. Setelah itu proses pembelajaran dengan teori ini akan berhubungan secara erat dengan tiga struktur memori penyimpanan manusia. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa manusia memiliki tiga struktur memori penyimpanan yaitu ears dan eyes yang terletak pada sensory memory, sound dan image yang terletak pada working memory dan yang terakhir adalah longterm memory (Mayer, 2003). Komponen ears dan eyes yang terletak pada sensory memory adalah komponen utama yang digunakan untuk menangkap multimedia presentation yang disajikan menggunakan bantuan adobe flash & flearn.
Menurut Sweller (2005) mendefinisikan sensory memory yang terdiri dari telinga dan mata sebagai susunan kognitif yang mengijinkan masuknya informasi baru baik secara visual maupun auditorial. Sehingga sensory memory adalah gerbang utama masuknya ilmu, sedangkan working memory adalah struktur kognitif yang secara sadar mengolah informasi (sounds dan images) yang didapat melalui mata dan telinga. Setelah sounds sebagai representasi suara yang bisa berupa kata-kata langsung atau musik latar (Paivio, 1986) dan images sebagai representasi gambar yang bisa berupa gambar, video dan animasi (Baddeley, 1999) diolah maka akan menghasilkan verbal model dan pictorial model. Struktur penyimpanan yang terakhir adalah longterm memory yang digunakan untuk menyimpan pengetahuan-pengetahuan yang didapat melalui proses terintegrasi yang terjadi sebelumnya.
Saya ingin sedikit menambahkan materi mengenai asumsi dual channel. Menurut asumsi dual channel, pemrosesan informasi terjadi dalam tiga tahap. Pertama, informasi memasuki sistem pemrosesan informasi baik melalui kanal visual maupun melalui kanal auditif. Kedua, informasi-informasi ini kemudian diproses secara terpisah tetapi bersamaan di dalam memori kerja (working memory), di mana isyarat tutur (speech) yang bersifat auditif maupun gambar (termasuk di dalamnya video) dipilih dan ditata. Kemudian, tahap ketiga, informasi dari kedua kanal tersebut disatukan dan dikaitkan dengan informasi lain yang telah tersimpan di dalam memori jangka panjang. Tahap ketiga inilah yang bertanggungjawab mengenai bagaimana informasi yang sama bisa diinterpretasi secara berbeda oleh masing-masing pembelajar. Penyebabnya adalah pengalaman belajar yang dimiliki oleh masing-masing pembelajar tidaklah sama.
BalasHapusCognitive Theory of Multimedia Learning (Mayer)
BalasHapusThe principle known as the “multimedia principle” states that “people learn more deeply from words and pictures than from words alone” (p. 47)[1]. However, simply adding words to pictures is not an effective way to achieve multimedia learning. The goal is to instructional media in the light of how human mind works. This is the basis for Mayer’s cognitive theory of multimedia learning. This theory proposes three main assumptions when it comes to learning with multimedia[2]:
There are two separate channels (auditory and visual) for processing information (sometimes referred to as Dual-Coding theory);
Each channel has a limited (finite) capacity (similar to Sweller’s notion of Cognitive Load);
Learning is an active process of filtering, selecting, organizing, and integrating information based upon prior knowledge.
Humans can only process a finite amount of information in a channel at a time, and they make sense of incoming information by actively creating mental representations. Mayer also discusses the role of three memory stores: sensory (which receives stimuli and stores it for a very short time), working (where we actively process information to create mental constructs (or ‘schema’), and long-term (the repository of all things learned). Mayer’s cognitive theory of multimedia learning presents the idea that the brain does not interpret a multimedia presentation of words, pictures, and auditory information in a mutually exclusive fashion; rather, these elements are selected and organized dynamically to produce logical mental constructs. Furthermore, Mayer underscores the importance of learning (based upon the testing of content and demonstrating the successful transfer of knowledge) when new information is integrated with prior knowledge.
Design principles including providing coherent verbal, pictorial information, guiding the learners to select relevant words and images, and reducing the load for a single processing channel etc. can be entailed from this theory[3][4].
contoh media yang relevan dalam pembelajaran matematika adalah powerpoint ataupun video pembelajaran. dimana dalam menentukan media apa yamg tepat juga disesuaikan dengan materi yang hendak disampaikan. diperhatikan juga karakteristik semua peserta didik dan ketersediaan alat, bahan dan teknologi yang mendukung. misalnya dalam materi struktur atom, media yang dapat digunakan adalah penampilan power point gambar struktur atom dimana dalam menerapkannya diperhatikan juga mengenai prinsip dasar multimedia dan teori pemrosesan informasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
BalasHapusIya saya setuju dengan sodari sabariah media ppt,vidio atau pun flash memang sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dan membantu siswa dalam memahami materi, tetapi itu semua tetap harus sesuai dengan materi, kondisi lingkungan skolah, kondisi siswa dll sebagainya agar media yang kita gunakan tidak salah dalam penggunaannya dan dapat bermanfaat bagi siswa.
BalasHapusKepada sodari fera dan yeni terimakasi atas penambahan materinya, ini sangat bermanfaat bagi saya dan pembaca, sehingga kami bisa mendapat informasi yang lebih banyak lagi
BalasHapus